Gedung Paspampres di IKN Nusantara adalah bagian dari proyek pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur1. Proyek ini akan dibangun di atas tanah seluas 50.678 meter persegi dengan luas bangunan 33.312 meter persegi23. Kawasannya terbagi menjadi tiga bangunan yaitu Sekretariat Presiden, Mess Paspampres, dan Bangunan pendukung23.
Pembangunan KIPP IKN tidak hanya terdiri dari gedung dan kantor pusat pemerintahan, tetapi juga kawasan permukiman yang diperuntukan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri dan masyarakat umum1. Sebanyak 888 unit untuk Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), 382 unit untuk Polri, 1.444 unit untuk TNI, 139 rumah untuk Badan Intelejen Negara (BIN), dan 8.774 unit untuk ASN pemerintahan akan dibangun hingga tahun 20241. Total rumah yang akan dibangun sekitar 11.269 unit dengan pendanaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebanyak 2.036 unit1.
Untuk fasilitas parkir di IKN Nusantara, informasi spesifik belum tersedia. Namun, dalam pembangunan IKN Nusantara, aspek infrastruktur seperti parkir tentunya menjadi perhatian1.
Sementara itu, untuk fasilitas listrik, PLN telah menyiapkan dua Gardu Induk Mobile untuk IKN Nusantara234. Kedua gardu induk mobile tersebut akan terhubung di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Kariangau-Petung, dan ditargetkan rampung pada Agustus dan Desember 202223. Gardu induk mobile memiliki kelebihan membutuhkan lahan yang lebih kecil dan waktu pembangunan yang lebih singkat dibanding gardu induk permanen3.
Selain itu, Bandara VVIP di IKN Nusantara juga akan dibangun pada 1 November 2023 dan ditargetkan selesai pada Juli 20245. Bandara ini memiliki kapasitas apron yang mampu menampung 3 pesawat berbadan besar atau wide body ditambah 1 pesawat berbadan kecil atau narrow body. Apron ini juga mampu menampung maksimal 7 pesawat narrow body, tanpa ada pesawat wide body. Apron Bandara VVIP IKN juga memiliki landasan pacu untuk helikopter alias helipad dengan kapasitas dapat menampung 3 helikopter5.
Gedung Sekretariat Presiden adalah satuan organisasi di Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia yang mempunyai tugas menyelenggarakan pemberian dukungan teknis dan administrasi kerumahtanggaan, keprotokolan, pers, dan media kepada Presiden1. Gedung ini didesain akan memiliki luas bangunan sekitar 23.025 meter persegi, luas tapak bangunan 5.815 meter persegi, dan luas lahan 26.129 meter persegi2. Bangunan ini berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN bagian 1A yang memang difokuskan sebagai lokasi pusat pemerintahan2.
Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melaksanakan proyek Bangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung di Kawasan Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur2. Sampai dengan Januari 2023, progres pembangunan Gedung Sekretariat Presiden secara keseluruhan baru mencapai 2,6 persen2.
Gedung Sekretariat Presiden di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, dirancang oleh seniman sekaligus desainer I Nyoman Nuarta12. Dia juga merancang amphiteather serta wilayah terbuka yang bisa diakses masyarakat secara bebas2. Proyek pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung di Kawasan Istana Kepresidenan di IKN dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk3.
I Nyoman Nuarta (lahir 14 November 1951) adalah pematung Indonesia dan salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa Baru (1976)1. Dia paling dikenal lewat mahakaryanya seperti Patung Fatmawati Soekarno, Patung Garuda Wisnu Kencana (Badung, Bali), Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), serta Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta)1.
Nyoman Nuarta mendapatkan gelar sarjana seni rupa-nya dari Institut Teknologi Bandung dan hingga kini menetap di Bandung1. Nyoman Nuarta adalah putra keenam dari sembilan bersaudara dari pasangan Wirjamidjana dan Samudra. Nyoman Nuarta tumbuh dalam didikan pamannya, Ketut Dharma Susila, seorang guru seni rupa1.
Sejak tenar, Nyoman Nuarta yang merupakan alumni ITB tahun 1979 telah menghasilkan lebih dari seratus karya seni patung1. Semua karyanya menggambarkan seni patung modern sampai gaya naturalistik, dan material yang digunakan dalam padatan patungnya adalah dari tembaga dan kuningan1.
Nyoman Nuarta juga tergabung dalam organisasi seni patung internasional, seperti International Sculpture Center Washington (Washington, Amerika Serikat), Royal British Sculpture Society (London, Inggris), dan Steering Committee for Bali Recovery Program1.
sumber :
Team PT Panata Bayu Nugraha proyek IKN paket-3
By : Dede s, Lutfi, Tarjo, Bram dan Asror
Tidak ada komentar:
Posting Komentar